Final Liga Eropa musim ini mempertemukan dua raksasa yang sedang terluka. Manchester United dan Tottenham Hotspur sama-sama mengalami musim buruk di liga domestik. United hanya finis di peringkat ke-16 Premier League. Tottenham bahkan lebih buruk, hanya satu tingkat di bawah. Namun di Eropa, mereka menunjukkan karakter berbeda. Final ini menjadi penyelamat musim bagi keduanya. Tak ada lagi peluang juara domestik atau zona Liga Champions. Menang di final berarti menyelamatkan martabat dan masa depan klub. Pemenang akan langsung lolos ke Liga Champions musim depan. Hal ini juga berarti tambahan pendapatan senilai 100 juta dolar. Trofi Eropa juga penting untuk daya tarik sponsor dan pemain baru. Bagi Erik ten Hag, kemenangan bisa menyelamatkan pekerjaannya.
Baca juga : "MENGENAL BOLAID: BERITA JADWAL DAN HASIL PERTANDINGAN BOLA TERLENGKAP"
Untuk pelatih interim Tottenham, ini adalah peluang emas untuk mencetak sejarah. Final ini juga akan menentukan arah proyek jangka panjang klub. Dari segi skuad, kedua tim datang dengan kondisi tidak ideal. MU kehilangan beberapa bek utama karena cedera. Tottenham juga kehilangan Pedro Porro dan beberapa pilar lini tengah. Meski begitu, kualitas tetap ada. Di United ada Bruno Fernandes, Rashford, dan Casemiro. Di Spurs ada Son, Kulusevski, dan Maddison. Laga ini bukan hanya tentang siapa lebih kuat, tapi siapa lebih lapar. Dua tim ini telah lama haus gelar. MU terakhir kali juara Liga Eropa pada 2017. Tottenham belum pernah juara Eropa sejak 1984. Atmosfer stadion San Mamés dipastikan akan mendidih. Tiket pertandingan habis dalam hitungan jam. Fans dari kedua tim sudah memadati Bilbao sejak H-3. Ini bukan sekadar laga, tapi pertaruhan harga diri. Sepak bola Inggris menanti siapa yang akan membawa pulang kebanggaan. Final ini adalah panggung bagi yang terluka untuk bangkit. Dan seperti kata pepatah sepak bola: "Yang bertahan di saat sulit, pantas berdiri di podium juara."